Senin, 31 Desember 2012


TAHUN BARU 2013 BESHIOKAN ULAR

Jakarta-Tepat pada pukul 00.00 waktu setempat, seluruh dunia merayakan pergantian tahun 2012-2013. Berbagai macam cara yang dapat dilakukan untuk merayakan pergantian, seperti berzikir bersama di masjid bagi umat muslim dan pesta kembang api.

Seluruh masyarakat di dunia merayakan penyambutan tahun baru sangat meriah. Tidak terlupakan, setiap pergantian tahun identik dengan terompet dan kembang api. Indonesia-Jakarta gemuruh suara petasan firework atau kembang api dan terompet merayakan penyambutan tahun baru.

Seperti sudah menjadi budaya turun temurun setiap perayaan tahun baru, terompet dan kembang apai tidak pernah lupa. Penyambutan tahun baru 2013 dirayakan dengan suka cita, tidak ada tangis kesedihan tetapi hanya ada tangis kebahagiaan.
Seperti berita malam tadi, penyambutan tahun baru 2013 di kota Sydney dengan membuat perayaan kembang api yang membuat takjub para masyarakat dengan kemewahan pesta kembang api tersebut.

Untuk sebagian umat muslim di Indonesia melakukan zikir bersama di masjid, memanjatkan doa akhir tahun dan awal tahun. Berbagai macam cara yang dapat dilakukan untuk menyambut tahun baru 2013 yang bershio ular. Shio adalah zodiakTionghoa yang menggunakan hewan-hewan untuk melambangkan tahun, bulan dan waktu dalam astrologi Tionghoa
Ramalan shio dari Suhu Yo pada tahun 2013 
Ramalan Shio Ular (1953, 1965, 1977, 1989, 2001)
Orang yang lahir pada tahun ular kesibukannya sangat padat sehingga sulit mencari uang. Pemasukannya berkurang dengan adanya pengeluaran yang semakin besar membuat ular di tahun ini kekurangan uang. Kurangnya uang membuat ular emosian dan sering sakit kepala sepanjang tahun. Dikhianati pada tahun 2013 membuat ular kecewa dengan teman-teman dekat. Belum lagi tuduhan datang bertubi-tubi. Kecelakaan kecil sering terjadi karena kelalaian dan kurangnya berhati-hati. Coba hemat dan hati-hati dalam berbicara untuk membuat peruntungan lebih baik. Anda juga perlu mengurangi makanan asam pedas.
Ramalan tidak semuanya benar, tergantung bagaimana kita menanggapinya. Asal kita mau untuk bekerja keras dengan dibarengi doa dan beribadah, segalanya bisa kita lalui dengan lancar. Semoga di tahun 2013 ini dapat membawa perubahan bagi diri kita masing-masing. (YMJ)

Sabtu, 29 Desember 2012

IISIP Menjadi Lembaga Standar Kompetensi Wartawan (SKW)


KAMPUS TERCINTA IISIP MENJADI LEMBAGA PENGUJI STANDAR KOMPETENSI WARTAWAN (SKW)

Jakarta-18 Desember 2012 Kampus Tercinta Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta Selatan, dipercaya Dewan Pers sebagai institusi lembaga penguji  kompetensi wartawan Indonesia dari tiga perguruan tinggi di Jakarta.

Perguruan tinggi lainnya adalah Universitas Indonesia  dan London School. Dewan Pers menetapkan IISIP sebagai lembaga penguji Standar Kompetensi Wartawan (SKW). Penyerahan sertifikat langsung diserahkan ketua Dewan Pers Bagir Manan kepada rektor IISIP Maslina W. Hutasuhut  pada acara kelas pakar tamu sekaligus memperingati hari jadi Kampus Tercinta IISIP ke-59 yang dihadiri mahasiswa jurnalistik, 18 Desember 2012.

Menurut Wina Armada, IISIP ditetapkan sebagai lembaga penguji kompetensi wartawan setelah Dewan Pers melakukan verifikasi pada tanggal 5 Desember 2012. Setelah verifikasi akhirnya pada tanggal 13 Desember 2012 Dewan Pers memutuskan IISIP sebagai lembaga penguji Standar Kompetensi Wartawan. IISIP yang kini berusia 59 tahun telah teruji dalam dunia pers, yang sebagian besar berprofesi sebagai wartawan handal sehingga tidak ragu Dewan Pers untuk menetapkan sebagai lembaga penguji kompetensi wartawan yang berlaku secara nasional.

Maslina W. Hutasuhut selaku rektor IISIP sebelumnya mengungkapkan, kurikulum yang diberlakukan di IISIP telah diakui dan diakreditasi pihak-pihak yang berkompeten. Menghasilkan wartawan yang handal bukan hal yang mudah, maka dari itu IISIP banyak merekrut dosen praktisi untuk mengajar di IISIP. Setelah IISIP menerima sertifikat sebagai lembaga penguji Standar Kompetensi Wartawan, Maslina berharap para dosen yang dipercaya sebagai penguji agar melaksanakan amanah tersebut dengan baik dan bertanggungjawab.

Gantyo Koespradono salah satu dosen dan dosen lainnya, dipercaya untuk menguji kompetensi. Menurut Gantyo, amanah yang diberikan sebuah kepercayaan yang layak untuk dihargai, dipertanggungjawabkan dan berkomitmen untuk tegas dan tidak mempermainkan kepercayaan Dewan Pers dalam melakukan uji kempetensi wartawan Indonesia. Kalau memang tidak kompeten, tidak lulus sebagai wartawan.

Standar Kompetensi Wartawan juga berlaku bagi mahasiswa IISIP lulusan sarjana dan akan bekerja sebagai wartawan, sebaiknya mengikuti uji  kompetensi wartawan. “boleh saja lulusan IISIP menyandang gelar sarjana komunikasi-jurnalistik, tapi belum tentu ia memiliki kompetensi sebagai wartawan,” ungkap Dedet Rohullah Bur yang juga ditetapkan sebagai penguji. Faktanya, di lapangan ketika pers telah menjadi industri dan informasi terbuka lebar, siapapun dengan gampang mengklaim dirinya sebagai wartawan atau pewarta yang telah bekerja di perusahaan-perusahaan yang memproduksi berita atau informasi.

Tidak dipungkiri, stigama bahwa pers adalah pahlawan kebebasan masih melekat di masyarakat. Stigmatisasi ini yang membuat wartawan sombong dan kemudian menyatakan kebebasan yang dimilikinya tanpa batas. Bagir Manan mengungkapkan pada kuliah umum yang dilaksanakan di IISIP seusai menyerahkan sertifikat, pers sebagai institusi politik, harus menjalankan fungsinya sebagai alat kontrol dan pembentuk opin publik dengan baik.

Pers atau wartawan jangan terlalu memboroskan kebebasan yang dimiliki tersebut, jangan memelihara prasangka buruk saat menjalankan sebagai pengontrol. Saat pers berada di era industri, kepentingan bisnis kerap mengalahkan kepentingan idealisme. Maka dari itu pentingnya uji kompetensi wartawan diberlakukan. Selain perguruan tinggi yang ditunjuk, lembaga lain yang juga berwenang menguji kompetensi wartawan adalah organisasi wartawan, perusahaan pers yang telah ditunjuk, dan lembaga-lembaga pelatihan pers. (YMJ)

Jumat, 28 Desember 2012

Artikel (Penulisan Pendapat)


SUMPAH PEMUDA KEMBALI BERHARAP
Yankee Maulana

SUMPAH PEMUDA
        Pertama, kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia
Kedua, kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia
Ketiga, kami putra dan putri Indonesia menjungjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia

Pada tanggal 28 Oktober 1928 lahirlah Sumpah Pemuda sebagai bukti yang nyata Bangsa Indonesia lahir, oleh karena itu seluruh rakyat Indonesia memperingati hari lahirnya Bangsa Indonesia. Proses kelahiran Indonesia berkat pengorbanan para pejuang yang tertindas pada masa penjajahan dulu. Kondisi seperti ini mendorong rakyat Indonesia bertekat untuk mengangkat harkat martabat bangsa Indonesia, sehingga tercapailah perjuangan mereka yang mereka raih kemerdekaan 17 Agustus 1945.
            Dalam memperingati hari Sumpah Pemuda berikrar, kita khususnya para pemuda tidak boleh melupakan semangat para pemuda pada masa itu, yang akhirnya membawa bangsa Indonesia meraih kemerdekaannya. Perjuangan dan pengorbanan para pemuda membuahkan hasil untuk bangsanya Indonesia, semangat juang yang tinggi berdampak positif untuk negaranya. Jadikan bangsa Indonesia bertumpah darah satu, tanah air indonesia. Memliki rasa percaya untuk mengakui bangsa Indonesia bangsa yang satu, saling menhormati antar sesama dan selalu menjungjung tinggi bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.
Bertumpah darah satu, tanah air Indonesia
Pada masa kini para pemuda mulai melupakan ikrar tersebut, menjadikan para pemuda lupa juga apa yang sudah para pemuda masa itu pejuangkan untuk bangsanya. Seharusnya perkembangan zaman menjadikan para pemuda masa kini menjadi lebih baik dan lebih berfikir dewasa dalam mengambil segala keputusan. Visi harus menjadi satu untuk terus menjadikan bangsa ini maju dengan para pemuda yang beretikad baik dan saling menghormati sesamanya.
Tawuran para remaja, pelajar dan mahasiswa selalu terjadi setiap tahun, seperti menjadi kebiasaan bagi mereka. Entah apa yang mereka cari dari semua itu apa hanya mencari kepuasan semata atau mempertahankan harga diri mereka sebagai remaja yang tangguh. Tidak sama sekali mencerminkan sifat para pemuda pada masa rakyat Indonesia tertindas, yang bersatu untuk selalu bersatu memperjuangkan bangsanya dan juga. Benci, dendam, iri, dengki dan harga diri mereka pertaruhkan hanya untuk kepusan mereka sendiri, tawuran yang memakan korban menjadikan mereka semakin terlihat jagoan. Nasib para korban sebagai penjajah yang kalah dalam pertempran.
Pandanglah kedepan mau jadi apa bangsa ini bila para remaja seperti ini? Bagaimana nasib anak, cucu kita bila para remaja saat ini melakukan tindakan yang merugikan diri sedniri? Sudah saatnya para remaja, pelajar dan mahasiswa bersatu untuk selalu menjaga harkat martabat bangsa kita untuk selalu menjungjung tinggi nama bangsa kita. Jadikan ikrar tersebut tonggak didalam diri kita untuk berbuat sesuai para remaja pada masa penjajahan selalu bersatu. Hilangkan semua rasa iri, dendam, dengki dalam diri kita. Tidak ada gunanya melakukan hal seperti itu, hanya merugikan diri kita sendiri, berikan contoh yang positif dan baik untuk para pejuang bangsa kita masa depan.
Berbangsa yang satu, bangsa Indonesia
            Kebanggaan menjadi bangsa Indonesia tercoreng dengan adanya terorisme yang mondar mandir di media massa dalam dan luar negeri, belum lagi korupsi yang selalu menjadi bahan perbincangan yang tidak ada habisnya. Kesadaran diri atas bangsanya di nomor duakan dengan segalanya, materi yang selalu mereka nomor satukan, jabatan yang mereka gunakan hanya menjadi title untuk dirinya agar di hormati dan di segani.
Bagaimana nasib para rakyat kecil?  Masih banyak pengangguran yang berdiam di rumah berharap mendapatkan pekerjaan, sumber daya yang kurang mengakibatkan terpuruknya bangsa Indonesia dalam sumber daya manusia yang menipisnya lapangan pekerjaan bagi mereka. Anak-anak kecil yang seharusnya pada pagi hari mereka bersekolah tetapi mereka lakukan pagi hari untuk mencari uang dengan berbagai cara, mengamen, menjual koran atau makanan, sampai mengemis. Transportasi publik, pelayanan kesehatan samapi pendidikan menjadi demikian mahal. Bagaimana bangsa ini akan maju nantinya bila masih ada hal yang seperti itu. Keterpurukan yang melanda rakyat kecil selalu menghantui diri mereka setiap mereka bangun tidur hingga tidur lagi.
Tunjukan rasa kemanusiaan antar sesama untuk saling tolong menolong, jadikan title sebagai perhiasan yang berbinar dimata orang yang melihatnya, terutama bagi rakyat kecil yang perlu di dahulukan. Pendidikan yang maksimal menghasilkan sumber daya manusia yang meningkat  dan berkualitas. Jadikan bangsa Indonesia selalu menjadi bangsa yang satu yang selalu menjadi cerminan bagi sesama.
Menjunjung bahasa yang satu, bahasa Indonesia
            Sebagai negara yang berkembang, bangsa Indonesia sedikit demi sedikit melupakan bahasanya yang semestinya mereka gunakan di depan umum ataupun publik. Sekarang bahasa asing sudah menjadi bahasa yang menjual, untuk masuk suatu perusahaan bahasa yang menjadi pedoman untuk lulus adalah pintar berbahasa asing. Menjadi dongkrak untuk mereka mendapatkan lapangan pekerjaan. Media massa juga tidak mau ketinggalan untuk meliput para kalangan atas berbahasa asing, seperti sudah menjadi hal yang lumrah mencampur adukkan bahas, antara bahasa asing dengan bahasa Indonesia.
            Seperti tidak mau ketinggalan dengan yang lain, berbahasa asing sudah menjadi sunnah bagi mereka. Seperti tidak mau ketinggalan dengan negara lain, seperti terbalik bukan bahasa Indonesia yang dibanggakan tetapi bahasa aing yang dibanggakan. Pintar berbahasa asing tidak masalah, asal tahu tempatnya jangan hanya karena pintar dalam berbahsa asing menjadikan bahasa sendiri (bahansa Indonesia) terabaikan oleh diri masing-masing.
            Jadikan bahasa kita bahasa Indonesia menjadi bahasa yang menjual tinggi, nilai dan martabatnya. Berbangga dengan bahasa yang sudah digunakan sejak massa penjajahan. Bahasa yang menjadikan persatuan rakyat Indonesia, tidak memandang kelas atau derajat, bahasa yang menjadi nomor satu sebagai bukti kecintaan kita terhadap bahasa kesatuan yaitu bahasa Indonesia.

SEMINAR JURNALISTIK KULINER EKSPOS WISATA KULINER SEBAGAI ANDALAN PARIWISATA


Pembicara :
1.   Drs. Eko Suprihanto Dosen PBOB IISIP Jakarta
2.   Cahyo Agung Nugroho Majalah Men’sHealth
3.   Chef Ragil Trans TV

1.      Drs. Eko Surpihatno
Pada kuliah seminar, bapak Eko nama panggilan yang sering mahasiswa sapa. Pada seminar tersebut, Eko Suprihatno berhalangan hadir karena suatu keadaan tertentu, sehingga pengganti dari beliau adalah Hj. Mulharnetty dosen penulisan pendapat.
Apa itu kuliner? Itu adalah pertanyaan pertama kali yang akan dibahas. Kuliner adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan dunia masak memasak, terutama di Indonesia. Menurut William Wongso, kuliner itu bukan sekedar makan-makan sebagaimana yang dilakukan kebanyakan orang.
Kuliner adalah soal rasa dan menggali sebuah keunikan rasa sebuah makanan. Indonesia kaya akan budaya, bukan hanya dalam hal budaya tetapi juga dalam segi kulinernya. Indonesia memiliki banyak kota ataupun provinsi yang memiliki berbagai macam kuliner dari masing-masing kota.
Kuliner sudah menjadi khas untuk ibu-ibu ataupun para wanita yang gemar memasak, bukan hanya dibahas dalam bentuk media cetak saja, tatapi juga di media elektronik terutama televisi. Para wanita sangat gemar memasak,  yang ingin mencoba menu masakan dari berbagai macam kota. Itulah sebabnya mengapa televisi menampilkan acara kuliner, karena pemirsa sangat menyukai acara kuliner tersebut dan rating semakin meningkatkan acara tersebut.
Sebagai penulis kuliner, penulis harus memiliki rasa human interest dimana untuk lebih menarik bagi pembaca. Bukan hanya menyangkut diri pribadi, tetapi menyangkut untuk kepentingan orang banyak. Merasakan suatu masakan atau kuliner jangan sesuai dengan diri pribadi, tetapi juga dengan orang lain yang ikut merasakan suatu hidangan kuliner.

2.      Cahyo Agung Nugroho
Bekerja disuatu majalah, sebuah majalah gaya hidup yang membahas segala macam nutrisi yang ditujukan untuk pria yaitu Men’sHealth. Majalah ini membahas tentang tips kesehatan, fitnes, sport, seks, gadget, entertainment, dan lifestyle.
Majalah Men’sHealth juga membahas tentang  buletin, benefit, artikel besar, dan kiat sedap. Yang isinya, buletin membahas penelitian terbaru tentang nutrisi bagi para pria, benefit membahas tulisan pendek tentang “how to” bagaimana cara kerja untuk mendapatkan gaya hidup sehat, atikel besar terbagi dua yaitu ilmiah membahas tentang apa kegunaan makanan yang kita akan makan dan praktis berisi kumpulan resep makanan sesuai dengan tema, dan terakhir adalah kiat sedap memberi resep maksakan untuk para pria yang dibuat hanya 30 menit dan tidak rumit.
Pada majalah Men’sHealth membahas juga tentang sisi penulisan yang membahas wawancara terhadap pihak yang ahli dalam makanan. Teknik pemotretan suatu makanan untuk mendapatkan hasil dan efek yang lebih segar dalam sebuah makanan. Majalah Men’sHealth diutamakan untuk pria karena diupayakan dapat membuka pikiran terhadap hal yang baru, gaya masak yang berbeda terhadap produk yang sama, dan juga tren nutrisi apa yang sedang booming.

3.      Chef Ragil
Kecintaanya akan makanan sejak kecil membuatnya bermimpi menjadi seorang chef. Hal tersebut ia buktikan, mulai dari memenangkan penghargaan di bidang kuliner, menjadi chef hotel berbintang, hingga kini menjadi pemilik beberapa restoran.
“Semua makanan yang terstruktur dengan rapi adalah Prancis” ujarnya pada saat seminar. Ketertarikannya terhadap makanan Indonesia mulai mendalami dan melakukan riset terhadap makan Indonesia. Makanan di Indonesia bervariasi dari sabang sampai marauke, membuat chef Ragil menginginkan untuk mengeksplorasikan makanan Indoseia. Dari cara memasak aslinya seperti apa, sampai dengan seperti apa asli dari makanan tersebut.
Bagi wartawan kuliner harus mendapatkan feel dari profesinya tersebut, setidaknya mengikuti kursus memasak selama 1-5 kali. Makanan Indonesia adalah makanan yang sulit untuk dibuat bagus, harus memiliki feel dalam meracik bumbu dan segalnya agar terlihat sempurna. “Buatlah semua menjadi mungkin” motto dari seorang chef Ragil

SEMINAR JURNALISTIK FASHION, BUDAYA INDONESIA DALAM LIPUTAN FASHION

Pembicara:
1.      Cecep Gumilang dosen IISIP dan REDPEL Men’sHealth
2.      Musa Widyatmodjo designer
3.      Erin Metasari redaktur senior mode dan kecantikan majalah Pesona
4.      Inggrid Kansil anggota DPR RI dan alumni IISIP (tidak hadir)

1.      Cecep Gumilang
Liputan feature fashion penting karena fashion industri kreatif sebagai salah satu penyumbang pendapatan domestik bruto. Tiga subsektor yang memberikan kontribusi paling beasr adalah nasional fashion 30%, kerajinan 23%, periklanan 18%. Manusia sekarang menjadikan fashion sebagai gaya hidup, dulu fashion tergantung dari seleb yang sedang “in”.
2.      Erin Metasari
Isi dari majalah Pesona 40% area kecantikan dan 60% kesehatan. Editorial mode bekerja menyusun artikel semenarik mungkin untuk menarik perhatian pembaca membaca sampai selesai dan juga mengerti untuk para pembaca memahami isi dari artikel tersebut. Pada liputan mode sebaik mungkin wartawan membawa sendiri alat-alat yang diperlukan, karena akan memudahkan dalam memotret ataupun wawancara terhadap designer.
3.      Musa Widyatmojo
Menjadi disainer jangan hanya sekedar merancang busana, tetapi juga harus tahu filosofi dari suatu bahan yang akan didisain. Melihat fashion jangan hanya dari bagus atao cantiknya busana saja, harus melihat dari berbagai sudut seperti, proses pembuatan dan filosofi inilah yang harus dikembangkan wartawan fashion, sehingga media dapat menyampaikan cerita-cerita dibalik fashion tersebut.
Fashion bukan hanya mode apa yang kita lihat pada masa kini, tetapi fashion adalah budaya masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang. Fashion jangan melupakan masa lalu, karan bila tidak ada masa lalu tidak akan ada masa kini. Bila dalam pengemasan bagus, isi bagus akan menjual suatu produk.