Jumat, 28 Desember 2012

SEMINAR JURNALISTIK FASHION, BUDAYA INDONESIA DALAM LIPUTAN FASHION

Pembicara:
1.      Cecep Gumilang dosen IISIP dan REDPEL Men’sHealth
2.      Musa Widyatmodjo designer
3.      Erin Metasari redaktur senior mode dan kecantikan majalah Pesona
4.      Inggrid Kansil anggota DPR RI dan alumni IISIP (tidak hadir)

1.      Cecep Gumilang
Liputan feature fashion penting karena fashion industri kreatif sebagai salah satu penyumbang pendapatan domestik bruto. Tiga subsektor yang memberikan kontribusi paling beasr adalah nasional fashion 30%, kerajinan 23%, periklanan 18%. Manusia sekarang menjadikan fashion sebagai gaya hidup, dulu fashion tergantung dari seleb yang sedang “in”.
2.      Erin Metasari
Isi dari majalah Pesona 40% area kecantikan dan 60% kesehatan. Editorial mode bekerja menyusun artikel semenarik mungkin untuk menarik perhatian pembaca membaca sampai selesai dan juga mengerti untuk para pembaca memahami isi dari artikel tersebut. Pada liputan mode sebaik mungkin wartawan membawa sendiri alat-alat yang diperlukan, karena akan memudahkan dalam memotret ataupun wawancara terhadap designer.
3.      Musa Widyatmojo
Menjadi disainer jangan hanya sekedar merancang busana, tetapi juga harus tahu filosofi dari suatu bahan yang akan didisain. Melihat fashion jangan hanya dari bagus atao cantiknya busana saja, harus melihat dari berbagai sudut seperti, proses pembuatan dan filosofi inilah yang harus dikembangkan wartawan fashion, sehingga media dapat menyampaikan cerita-cerita dibalik fashion tersebut.
Fashion bukan hanya mode apa yang kita lihat pada masa kini, tetapi fashion adalah budaya masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang. Fashion jangan melupakan masa lalu, karan bila tidak ada masa lalu tidak akan ada masa kini. Bila dalam pengemasan bagus, isi bagus akan menjual suatu produk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar